Merry Riana Little notes :

“To create a positive impact in the lives of at least 1 million people, especially in Asia”
-Merry Riana, on her 30th Birthday Resolution-

It girl..... That man

| Selasa, 15 Januari 2013 | |

           
Sudah sekitar 15 menit aku mengelilingi parkiran mall yang panas ini. Oh Tuhan hampir saja wajahku berpeluh. Kulihat sosok mobil hitam mengkilat sekitar 5 meter di depanku, dan dia pun sudah memberikan isyarat lampu. 

Hhhh….
Aku menarik napas panjang. Akhirnya aku menemukanmu, pikirku dalam hati. Aku bergegas berjalan perlahan kearah mobil sedan hitam mengkilat itu. Aku sudah merasa bahwa seseorang di dalam mobil itu menatapku tajam pekat, mengamati setiap inci dari langkahku. Seakan sedetik saja tak terlewatkan olehnya.

“ Susah ya nyari nya?”, Tanya nya ketika aku baru saja memasuki mobil.
“ Iya, sedikit.”,  jawabku singkat hanya dengan tersenyum kecil.

Ya, laki-laki tampan itu menatap tajam raut wanita ini yang tampak gelisah, tak tersenyum, dan seakan tanpa gairah. Aku tidak berani menatap balik wajanya, tetapi dia tanpa henti menatap aku. Aku tau dia merasakan perih yang terpancar dari mataku. 

Perlahan dia menyentuh pipiku, lembut sekali. Dikecupnya pipiku.
Seperti biasa aroma tubuhnya yang tak pernah bisa kulupakan. Aku hanya diam, tak membalas apa-apa atas perlakuan nya barusan. “Tolong katakan padaku, apa yang harus kulakukan? Aku tak ingin membuatmu bersedih seperti ini.”,  ucapnya.
Tidak ada. Kau tidak perlu melakukan apapun, sayang.”, jawabku singkat. Ia menghela nafas, seakan tak puas dengan apa yang kukatakan.
Aku mencintaimu.”, ucapnya secara lugas, dan dengan tidak menatap wajahku.
Percuma saja kamu mencintaiku.”, jawabku dengan sedikit bergetar. Dengan cepat ia lagi-lagi menatap tajam wajah  ku. Aku juga merasakan di dalam hatinya terdapat gundah.
Tolong bantu aku agar bisa lepas darimu. Aku terlalu mencintaimu, aku tidak ingin menyakiti istri kamu, dan diriku sendiri. Tolong aku, apa yang harus kulakukan?” ucapku. Lalu dia melumat bibirku dengan rakusnya karena mendengar pernyataanku barusan.

Hatiku sakit, sakit sekali. Balada seorang gadis berumur 22 tahun yang menjadi pacar seorang suami berumur 32 tahun. Aku merasakan lembut pada ciuman nya. Ya, seakan ini ciuman terakhir yang bisa kunikmati dengan nya. 

Aku tak tau apa yang harus kulakukan, yang kurasa hanya aku seakan seperti wanita ter-bodoh sedunia, karena memiliki kisah kasih dengan suami orang. Aku mencintainya, sangat mencintainya. Aku tak sanggup jika harus berpisah dengan nya. Tapi aku juga tak ingin menyakiti diriku sendiri. Aku ingin bangkit dan pergi dari semua ini.

Hentikan, Tony.”, ucapku sembari melepaskan percumbuan ini.
Maafkan aku, Laras.” ucapnya di telingaku. Aku hanya diam, tak berkata-kata. Kupindah persneling dari netral ke gigi 2, merupakan pertanda bahwa aku sudah tak ingin melanjutkan drama ini. Ia mengerti isyaratku, dipacunya mobil mewah itu dengan kencang. Berjalan menyusuri liuk-liuk nya parkiran di mall itu. Dan kembali memacu gas kecepatan tinggi saat  keluar dari area parkir. Sinar bulan malam itu menjadi saksi, saksi kisah cinta terlarang diantara 2 insan yang sedang kasmaran.
Tony dan Laras.



By Febry 
15 Januari 2013
20 : 30 WIB

0 komentar:

Posting Komentar