Entrepreneur – mungkin jika orang mendengar kata entrepreneur, maka yang terlintas di benak anda mungkin adalah : sukses, banyak uang, dan gila akan bisnis. Ya, bisa jadi itu tepat. Tapi apakah anda tau bahwa menjadi seorang entrepreneur itu bukanlah hal yang mudah untuk dicapai? Dan memulai suatu usaha dari yang paling kecil itu bukanlah semudah membalikkan telapak tangan
Pada tanggal 28 januari 2010, saya ke bali bukan hanya sekedar untuk shopping atau bersenang2 saja, tapi
jualan.. Lebih tepatnya berjualan kerupuk mentah khas kota sidoarjo. Susah bukan? Berjualan makanan gorengan yang belum digoreng di tempat yang
sungguh panas dan mayoritas turis internasional. Wah bagi saya ini merupakan tantangan tetapi sangat susah mengatur strategi nya
- Salam perkenalan kepada konsumen
Tidak semua orang mau atau berminat membeli apa yang kami tawarkan, jadi harus pandai2 memulai pembicaraan kepada konsumen. Pertama tama, lihat dulu kondisi konsumen, usahakan pilih konsumen yang tidak sibuk, dan kira2 ia tidak terganggu apabila kita mendatanginya. Dan kata pertama, katakan “excuse me sir, are u bussy?”.. lalu kita lihat apa respon dari konsumen, jika ia mengatakan tidak sibuk, kita bisa langsung mulai beraksi memasarkan barang. Tetapi sebaliknya jika ia tak merespon atau menolak, sudah jangan diteruskan, karena jika kita memaksa, mungkin akan mengganggu kenyamanan konsumen. Dan usahakan untuk memasang wajah yg ceria dan bersahabat,karena keramahan penjual juga mempengaruhi minat pembeli.
Kita harus menunjukan betapa unggulnya produk yg kita tawarkan, dan harus menunjukan keunggulan2 dari produk yg kita miliki. Tetapi jangan lupa keramahan dan kesopanan. Jangan terlalu terpaku kepada promotion nya, hehehe
.. dan jika si pelanggan bingung antara jadi membeli atau tidak, langsung saja pasang akting memelas, dijamin si pembeli bakalan jadi beli deehh.,
Reaksi para pembeli tentunya bermacam-macam reaksi.. diantaranya tidak memperdulikan, mengganggap kami tak ada, pura2 tidak mendengar, tidak menggubris, dan ada yang merespon dengan ramah. macam tentunya. dan jika turis internasional, mayoritas reaksinya tidak memperdulikan. sebaliknyajika turis domestik, masih ada yg peduli meski tidak membeli.
Reaksi saya yg pertama pasti sakit, kecewa, dan sedih. Tapi buat apa meratapi kesedihan? Mending dibuat mikir strategi selanjutnya.
- Usaha saya agar bisa diterima
Yang pasti kunci utama adalah ada nya kemauan dari diri kita dan tidak mudah menyerah. Kuncinya, kita harus pintar2 mencari pelanggan yang kiranya mau membeli barang kita, dan tidak membuang2 waktu. Karena time is money.
- Kenapa konsumen beli produk saya
Mungkin ada beberapa faktor, diantaranya adalah keramahan kelompok saya, dan tidak malu untuk menawarkan barang ke orang yang tidak dikenal. Selain itu juga kemampuan untuk berbasa-basi kepada konsumen. Jika ada konsumen yang ramah, merupakan kesempatan emas bagi kita untuk mempengaruhinya agar membeli barang kita
. misalnya dengan mengajaknya ngobrol hal hal yang sedang tren saat ini atau hanya sekedar bertanya tentang dirinya.
- Perasaan saya saat produk saya terjual
Yang pasti senang, lega, dan bangga. karena setelah bersusah payah akhirnya ada juga yang mau membeli kerupuk mentah ini di kuta yang sangat panas
Sungguh. kami memberikan terimakasih kepada 3 orang yang telah membeli kerupuk kami, diantaranya 1 pak polisi, dan 2 orang penjaga pantai yang sangat baik hati. Dan ada pengalaman menarik disini, setelah berbincang dengan 3 orang penjaga pantai, 2 diantaranya hatinya luluh dan membeli 2 kerupuk kami, lalu mereka memberikan teh hangat gratis kepada kami, lalu berjanji mengajarkan kami cara surfing , wow , wonderful
- Kenapa bule tidak mau membeli
Gampang saja, hanya karena 3 faktor..
1.
Tidak mengerti bagaimana cara menggoreng kerupuk ini dan menggorengnya pakai apa
2.
Kerupuk is makanan gorengan alias Junk Food
3.
Tidak tertarik karena tampilan kerupuknya tidak menarik
Menurut saya, jika yang dijual itu adalah kerupuk, kemungkinan 60% dari kerupuk itu akan sangat sulit terjual, karena tidak tepat dengan suasana dan keadaan di kuta.. Dan menurut saya, barang yang tepat dijual disana adalah whisky
hahahaha bercanda.. Jualan peta bali, karena mungkin ini dapat menarik minat turis domestic maupun turis internasional.
Tempat berjualan nya, mungkin bisa dikembangkan lagi. Jadi tidak hanya di kuta. Tapi sekolah mungkin bisa memberi kebebasan kepada kita untuk terserah mau jualan dimana, asal masih di sekitaran denpasar. Dan soal transportasi nya, itu harus dipikirkan oleh masing2 kelompok, dan disitulah tantangan nya, dan tidak diperbolehkan membawa uang terlalu banyak..
- Tips untuk memotivasi diri saat ditolak
Tips nya, jangan pernah merasa bahwa kita adalah orang yang paling kasihan sedunia. pikirkan bahwa penolakan adalah salah satu proses sebelum menuju kesuksesan. Dan tetap optimis, jangan menyerah karena jika kita menyerah, kitatidak akan pernah mencapai yang namanya kesuksesan!
karena semua orang sukses itu pasti pernah bahkan sering ditolak oleh orang lain. So, JANGAN MENYERAH
- Ir. Ciputra
- Ir. Purwatjaraka
- Purdi E. Tjandra
- Helmy Yahya
- Keluh kesah tantangan saat di Bali
Keluh kesahnya, karena panas sekali cuaca dan matahari disana, lalu dikenal oleh orang se-kuta gara gara pakai seragam sekolah, dan susahnya menjual kerupuk yang asli dari sidoarjo ini.
- Apa yang harus dimiliki seorang entrepreneur ?
- Sikap optimis
- Visi dalam pandangan bisnis
- Mimpi
- Kemauan untuk sukses
- Ide-ide cemerlang dan kreatif
- Mandiri
- Berpikir ke masa depan
- Mengejar peluang
- Yakin akan adanya keberhasilan
- Menganggap ancaman dari orang lain adalah peluang emas baginya
- dan yang paling penting : Motivasi yang kuat
